Tips Kuliah Sambil Kerja ala Mahasiswi Disabilitas Unesa, Kuliah sambil bekerja merupakan tantangan yang signifikan, terlebih bagi mahasiswa disabilitas yang menghadapi kendala tambahan. Mahasiswi disabilitas di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, mereka bisa sukses menjalani kedua aktivitas tersebut. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diambil dari pengalaman mereka dalam mengelola kuliah dan pekerjaan secara bersamaan.

1. Rencanakan Waktu dengan Teliti

Manajemen waktu adalah kunci utama. Mahasiswi disabilitas di Unesa sering menggunakan planner atau aplikasi manajemen waktu untuk merencanakan jadwal kuliah dan kerja mereka. Penting untuk menetapkan waktu khusus untuk kuliah, pekerjaan, serta istirahat. Dengan perencanaan yang baik, mereka dapat memastikan bahwa semua tugas dan tanggung jawab dapat diselesaikan tepat waktu.

2. Pilih Pekerjaan yang Fleksibel

Memilih pekerjaan yang memiliki jadwal fleksibel sangat membantu. Mahasiswi disabilitas sering kali mencari pekerjaan paruh waktu atau freelance yang memungkinkan mereka mengatur jam kerja sesuai dengan jadwal kuliah. Pekerjaan online atau pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah juga menjadi pilihan yang baik, mengingat fleksibilitas dan kenyamanannya.

3. Manfaatkan Teknologi

Teknologi dapat sangat membantu dalam mengatasi berbagai tantangan. Penggunaan alat bantu seperti software manajemen tugas, aplikasi pengingat, dan alat bantu belajar online memungkinkan mahasiswi disabilitas untuk mengikuti perkuliahan dengan lebih efisien. Selain itu, teknologi juga dapat membantu dalam pekerjaan, seperti menggunakan perangkat lunak untuk menyederhanakan tugas-tugas administratif.

4. Berkomunikasi dengan Pihak Kampus

Mahasiswi disabilitas di Unesa sering kali berkomunikasi secara aktif dengan dosen dan pihak administrasi kampus. Mereka melaporkan kebutuhan khusus yang mungkin mereka miliki dan mendiskusikan opsi akomodasi yang memungkinkan. Dengan berkomunikasi secara terbuka, mereka bisa mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk menyelesaikan studi mereka dengan baik.

5. Cari Dukungan Sosial

Dukungan dari teman, keluarga, dan sesama mahasiswa sangat penting. Mahasiswi disabilitas di Unesa seringkali membentuk kelompok studi atau jaringan dukungan dengan sesama mahasiswa yang memiliki situasi serupa. Dukungan emosional dan praktis dari orang-orang di sekitar mereka membantu menjaga motivasi dan kesejahteraan mereka.

6. Jaga Kesehatan dan Keseimbangan Hidup

Menjaga kesehatan fisik dan mental adalah hal yang tak kalah penting. Mahasiswi disabilitas menyadari pentingnya istirahat yang cukup, pola makan yang sehat, dan waktu untuk relaksasi. Mengatur waktu untuk diri sendiri dan melakukan aktivitas yang menyenangkan membantu mengurangi stres dan menjaga keseimbangan antara kuliah dan pekerjaan.

Penutup

Menggabungkan kuliah dengan pekerjaan adalah tantangan besar, terutama bagi mahasiswa disabilitas. Namun, dengan perencanaan yang matang, pilihan pekerjaan yang fleksibel, pemanfaatan teknologi, komunikasi yang baik dengan pihak kampus, dukungan sosial, dan perhatian pada kesehatan, mereka dapat mengelola keduanya dengan sukses. Pengalaman mahasiswi disabilitas di Unesa menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, impian akademis dan profesional dapat dicapai secara bersamaan.